Portal Malam

Portal Info Kesehatan & Gaya Hidup

Wisata

Menelusuri Keindahan dan Sejarah Masjid Kuno Bilok Petung di Lombok

Portal MalamMenelusuri Keindahan dan Sejarah Masjid Kuno Bilok Petung di Lombok, Lombok pulau yang dikenal dengan keindahan alamnya yang menakjubkan, ternyata juga menyimpan berbagai destinasi wisata sejarah dan religi yang menarik. Salah satu destinasi yang tak boleh dilewatkan oleh para wisatawan adalah Masjid Kuno Bilok Petung, sebuah tempat yang menggabungkan kecantikan alam, nilai sejarah, dan kekhusyukan religi.

Memahami Kehidupan Sejarah Masjid Kuno Bilok Petung

Masjid Kuno Bilok Petung, atau yang sering disebut Langgar Bilok Petung oleh masyarakat setempat, merupakan masjid tertua di wilayah Sembalun, Lombok. Pendirian masjid ini mencatat sejarahnya pada awal abad ke XV Masehi, menjadikannya sebagai saksi bisu perjalanan agama Islam di Pulau Lombok.

Asal Nama “Langgar Bilok Petung”

Nama “Langgar” diberikan kepada masjid ini sebagai bentuk penghormatan terhadap kunjungan Gauz Abdurrazak, seorang tokoh agama Islam yang singgah di daerah ini dalam perjalanannya mencari tempat yang cocok untuk mendirikan kerajaan Islam. Menurut cerita lokal, Gauz Abdurrazak kemudian melanjutkan perjalanan hingga menemukan tempat yang menjadi akhir dari pencariannya, dan di sinilah akhirnya didirikan Masjid Kuno Bayan.

Namun, Masjid Kuno Bilok Petung memegang peran penting sebagai awal dari perjalanan agama Islam di Lombok. Konon, untuk mendapatkan izin dari ayahnya guna mendirikan kerajaan Islam, Gauz Abdurrazak harus membawa tiang soko guru dari Masjid Gunung Batu. Tiang tersebut kemudian menjadi penentu keberhasilan mendirikan kerajaan, yang hanya akan diberikan izin jika tiang tersebut berdiri tegak.

Perjalanan Menuju Kerajaan Islam di Lombok

Gauz Abdurrazak berangkat dalam perjalanannya membawa 43 pengikut, dipimpin oleh kakaknya. Saat berada di daerah Bilok Buntu, mereka mendirikan tiang soko guru, tetapi sayangnya, tiang tersebut masih sedikit condong ke arah utara. Mereka pun melanjutkan perjalanan hingga akhirnya sampai di Desa Bilok Petung.

Di tempat ini, Gauz Abdurrazak dan pengikutnya mendirikan Masjid Kuno Bilok Petung untuk mengabadikan tempat di mana tiang soko guru dulu berdiri. Masjid tersebut dikelola dan dijaga oleh salah satu pengikutnya, Titi Langgara, yang bertugas untuk menyebarkan ajaran Islam di sekitar wilayah tersebut.

Keunikan dan Kegiatan di Masjid Kuno Bilok Petung

Masjid Kuno Bilok Petung kini hanya digunakan dalam kegiatan ritual adat seperti perayaan Lebaran Pendek dan Lebaran Tinggi, wiwitan, selametan, atau tetulak gubuq. Setiap delapan tahun sekali, terutama saat Tahun Alip dalam kalender penanggalan Suku Sasak, masjid ini menjalani proses renovasi.

Selain masjid, di area objek wisata ini terdapat petilasan keramat bernama Makam Bongkok. Menurut legenda setempat, tempat ini merupakan tempat di mana Adam beristirahat ketika mencari istrinya, Siti Hawa. Batu Bongkok yang ada di sana dipercayai sebagai simbol asal-usul manusia. Jangan lupa kunjungi artikel sebelumnya Menikmati Keindahan Malam di Magelang: 5 Destinasi Wisata yang Wajib Dikunjungi

Rute Perjalanan menuju Masjid Kuno Bilok Petung

Wisatawan dapat mencapai Masjid Kuno Bilok Petung dengan menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan sewaan, atau transportasi umum. Terdapat dua rute yang dapat dilalui:

  1. Rute melalui Lombok Utara dan Lombok Timur: Dimulai dari Mataram menuju Pusuk atau Pantai Senggigi, melalui Pemenang, Gondang, Selengan, Batu Gumbung, Desa Senaru, hingga mencapai Desa Bilok Petung.
  2. Rute melalui Lombok Timur: Dimulai dari Mataram menuju Narmada, Mantang, Kopang, Terara, Sikul, Sapit, dan terakhir melalui Desa Sembalun hingga mencapai Desa Bilok Petung.

Wisatawan yang menggunakan transportasi umum dapat memilih kendaraan yang menuju ke Desa Bilok Petung. Jarak perjalanan dari Mataram menuju Desa Bilok Petung sekitar 110 kilometer, dengan estimasi waktu perjalanan sekitar 3 jam.

Biaya Tiket Masuk dan Pengelolaan Objek Wisata

Masuk ke kawasan Masjid Kuno Bilok Petung tidak dikenakan biaya, namun wisatawan dapat memberikan sumbangan sukarela untuk perawatan dan pemeliharaan objek wisata. Tidak ada biaya tambahan yang harus dibayarkan wisatawan untuk menikmati keindahan dan sejarah yang ditawarkan oleh objek wisata ini.

Menyatu dengan Keindahan Alam dan Sejarah di Lombok

Masjid Kuno Bilok Petung merupakan perpaduan harmonis antara keindahan alam, nilai sejarah, dan spiritualitas. Menjejakkan kaki di tempat ini bukan hanya menjelajahi fisik, tetapi juga merasakan kedamaian dan keanggunan sejarah Islam di Pulau Lombok. Melalui perjalanan yang panjang dan legenda yang mengiringinya, masjid ini mengajak wisatawan untuk menyatu dengan kekayaan sejarah dan keindahan alam Lombok.

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *