Portal Malam

Portal Info Kesehatan & Gaya Hidup

Lifestyle

Memahami Tanam Benang: Prosedur dan Risikonya

Portal MalamMemahami Tanam Benang: Prosedur dan Risikonya, Tanam benang telah menjadi salah satu prosedur populer dalam dunia perawatan kulit yang bertujuan untuk memperemajakan wajah tanpa melalui operasi plastik. Namun, sebelum Anda memutuskan untuk menjalani prosedur ini, penting untuk memahami secara menyeluruh tentang apa itu tanam benang, bagaimana prosedurnya, risiko yang terkait, dan pertimbangan penting sebelum memutuskan.

Tanam benang adalah salah satu prosedur peremajaan kulit yang populer, dirancang untuk memberikan tampilan kencang dan muda pada kulit wajah tanpa melalui proses operasi plastik yang rumit. Artikel ini akan menguraikan prosedur tanam benang secara rinci, mulai dari cara kerjanya, risiko dan efek samping yang mungkin terjadi, hingga pertimbangan yang harus Anda pikirkan sebelum menjalani prosedur ini.

Apa Itu Tanam Benang?

Tanam benang adalah prosedur perawatan kulit yang dilakukan dengan cara menanamkan benang khusus ke dalam jaringan bawah kulit wajah. Tujuannya adalah untuk merangsang produksi kolagen, memberikan efek pengencangan pada kulit yang kendur, dan menghilangkan kerutan serta garis halus.

Sebelum prosedur dimulai, dokter akan memberikan obat bius lokal untuk mematikan rasa sakit di area yang akan dioperasi. Kemudian, benang khusus akan dimasukkan di bawah kulit menggunakan jarum khusus. Setelah benang ditanam, prosedur biasanya memakan waktu sekitar 1 jam, dan pasien bisa pulang segera setelahnya.

Proses Tanam Benang

Sebelum prosedur dimulai, biasanya dokter akan menggunakan obat bius lokal untuk membuat area wajah Anda mati rasa. Kemudian, benang khusus akan dimasukkan ke bawah kulit menggunakan alat khusus. Setelah benang tertanam, mereka akan mulai merangsang pembentukan kolagen dan memberikan efek pengencangan pada kulit.

Perlu dicatat bahwa berbeda dengan tarik benang wajah, pada tanam benang, benang tidak ditarik. Hal ini mempengaruhi efek pengencangan yang tidak secepat tarik benang. Namun, tanam benang dapat dilakukan pada kulit yang sudah sangat kendur.

Risiko yang Terkait dengan Tanam Benang

Seperti halnya prosedur medis lainnya, tanam benang juga memiliki risiko tertentu. Beberapa efek samping yang umum termasuk sensasi nyeri atau tidak nyaman di wajah, pembengkakan, memar, atau kesulitan membuka mulut. Selain itu, ada juga risiko infeksi, benang putus atau bergeser, akumulasi darah, atau perdarahan. Jangan lupa kunjungi artikel sebelumnya Leher Hitam: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Pertimbangan Penting Sebelum Melakukan Tanam Benang

Sebelum memutuskan untuk menjalani tanam benang, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:

1. Durasi Efek: Hasil tanam benang bersifat sementara dan hanya bertahan sekitar 12 tahun. Anda perlu mempertimbangkan apakah Anda siap untuk menjalani prosedur ini secara berkala untuk mempertahankan penampilan kulit yang muda.

2. Usia: Idealnya, tanam benang lebih cocok dilakukan ketika usia mendekati 40 tahun. Untuk usia di atas 55 tahun, mungkin lebih baik mempertimbangkan perawatan lain seperti facelift.

3. Biaya: Meskipun lebih terjangkau dibandingkan operasi plastik, tanam benang tetap memiliki biaya. Anda perlu mempertimbangkan anggaran Anda sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini.

4. Risiko dan Komplikasi: Anda harus memahami risiko dan kemungkinan komplikasi yang terkait dengan tanam benang, serta siap untuk melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mengurangi risiko tersebut.

Tanam benang adalah salah satu metode perawatan kulit yang bisa membantu Anda memperemajakan wajah tanpa operasi plastik. Namun, penting untuk memahami prosedur, risiko, dan pertimbangan penting sebelum memutuskan untuk menjalani prosedur ini. Konsultasikan dengan dokter kulit Anda untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan memastikan bahwa tanam benang adalah pilihan yang tepat untuk Anda.

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *