Portal Malam

Portal Info Kesehatan & Gaya Hidup

Kesehatan

Dampak Psikologis Body Shaming: Tentang Pengaruhnya terhadap Kesehatan Mental

Portal MalamDampak Psikologis Body Shaming: Tentang Pengaruhnya terhadap Kesehatan Mental, Body shaming tindakan merendahkan atau mempermalukan seseorang berdasarkan bentuk tubuhnya, merupakan bentuk bullying yang sering dianggap enteng oleh banyak orang. Terkadang dianggap sebagai candaan, body shaming sebenarnya memiliki dampak serius terutama pada kesehatan mental individu yang menjadi sasaran. Terutama menyerang wanita dan semakin merajalela di dunia media sosial, fenomena ini bukan hanya tentang kecantikan fisik, tetapi juga berhubungan dengan citra diri dan kesehatan mental.

Dampak Body Shaming terhadap Kesehatan Mental

Penting untuk memahami bahwa body shaming bukanlah hal yang sepele. Terus-menerus menjadi korban body shaming dapat merusak kesehatan mental seseorang secara signifikan. Dalam kasus-kasus ekstrem, dampaknya bahkan dapat mencapai tingkat depresi yang serius. Berikut adalah beberapa dampak utama yang bisa terjadi karena body shaming:

  1. Perasaan Malu dan Tidak Berguna: Body shaming sering dimulai dengan perasaan malu. Orang yang menjadi korban mulai merasa tidak nyaman dengan tubuhnya sendiri. Mereka mungkin merasa dihakimi dan dicemooh, yang seiring waktu dapat mengubah perasaan ini menjadi perasaan tidak berguna. Ini adalah awal dari penurunan kesehatan mental.
  2. Gangguan Makan: Anoreksia adalah salah satu dampak ekstrem dari body shaming. Seseorang mungkin berusaha untuk menurunkan berat badan secara ekstrem sebagai respons terhadap perlakuan buruk terhadap penampilannya. Di sisi lain, binge eating disorder juga dapat terjadi, di mana seseorang makan berlebihan sebagai bentuk pelarian dari tekanan dan stres yang diakibatkan oleh body shaming.
  3. Depresi: Dalam situasi yang ekstrem, body shaming dapat menyebabkan depresi. Perasaan cemas, ketakutan, dan kekhawatiran yang konstan dapat menghantui individu yang terus-menerus mengalami body shaming. Rasa putus asa dan kehilangan semangat hidup juga dapat menjadi bagian dari dampak psikologis yang signifikan.
  4. Gangguan Citra Diri: Body shaming memainkan peran besar dalam pembentukan citra diri negatif. Orang yang terus-menerus dikritik karena penampilan fisiknya dapat mengembangkan pandangan yang sangat rendah terhadap diri sendiri. Hal ini dapat mengganggu hubungan interpersonal dan menghambat perkembangan pribadi.

Gangguan Kesehatan Mental yang Terkait dengan Body Shaming

  1. Anoreksia: Anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai dengan obsesi untuk menurunkan berat badan dan ketakutan berlebihan terhadap kegemukan. Body shaming dapat menjadi pemicu yang kuat untuk perkembangan anoreksia, di mana individu berusaha mencapai standar kecantikan yang tidak realistis.
  2. Binge Eating Disorder (BED): BED adalah gangguan makan di mana seseorang mengonsumsi jumlah makanan yang jauh lebih banyak daripada yang diterima umum dalam waktu singkat. Ini dapat terjadi sebagai respons terhadap tekanan psikologis, seperti body shaming, di mana makan menjadi pelarian dari perasaan tidak nyaman.
  3. Depresi: Body shaming secara konsisten dapat menjadi pemicu depresi. Perasaan terus-menerus tidak diterima atau dihakimi berdasarkan penampilan fisik dapat merusak kesehatan mental secara menyeluruh, menyebabkan perasaan sedih, keputusasaan, dan kehilangan minat pada aktivitas sehari-hari. Jangan lupa kunjungi artikel sebelumnya Memahami Dampaknya Terhadap Kesehatan Gigi dan Penanganannya

Menghadapi Body Shaming: Upaya Pencegahan dan Pengobatan

  1. Pendidikan tentang Keanekaragaman Tubuh: Upaya pencegahan dapat dimulai dengan pendidikan yang mempromosikan keberagaman bentuk tubuh dan menanamkan penghargaan terhadap keunikan setiap individu. Semakin banyak orang memahami dan merayakan keberagaman tubuh, semakin kecil peluang body shaming berkembang.
  2. Penguatan Citra Diri: Membangun citra diri yang positif merupakan kunci untuk melawan dampak body shaming. Terapi kognitif perilaku dan dukungan psikologis dapat membantu individu untuk melihat diri mereka dengan cara yang lebih positif dan realistis.
  3. Advokasi di Media Sosial: Kampanye positif di media sosial dapat menjadi alat yang kuat untuk melawan body shaming. Menekankan kecantikan yang beragam dan mendukung gerakan yang mendorong penerimaan diri dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih positif secara online.
  4. Dukungan Profesional: Jika seseorang telah mengalami dampak psikologis yang serius akibat body shaming, dukungan profesional sangat diperlukan. Konseling psikologis, terapi kelompok, atau bahkan terapi farmakologis dapat menjadi langkah-langkah yang diperlukan untuk pemulihan.

Body shaming bukanlah hal yang sepele, dan dampaknya dapat mencapai tingkat yang serius pada kesehatan mental seseorang. Penting untuk mengubah budaya yang mempromosikan standar kecantikan yang sempit dan menggantinya dengan penerimaan dan penghargaan terhadap keberagaman tubuh. Dengan upaya bersama, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental dan meningkatkan kesejahteraan psikologis bagi semua.

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *